Sejak lulus
S1, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun selalu gagal
tetapi Muluk tidak pernah berputus asa. Pertemuan dengan pencopet bernama Komet
tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet membawa Muluk ke
markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot. Muluk kaget karena
di markas itu berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah
mencopet.
Akal Muluk
berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot
bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil
mencopet, termasuk biaya mendidik mereka. Usaha yang dikelola Muluk berbuah,
namun di hati kecilnya tergerak niat untuk mengarahkan para pencopet agar mau
mengubah profesi mereka. DIbantu dua rekannya yang juga sarjana, Muluk membagi
tugas mereka untuk mengajar agama, budi pekerti dan kewarganegaraan.
Rp 4.000,-
No comments:
Post a Comment